Sabtu, 31 Maret 2012

APA KATA TANTOWI YAHYA TENTANG SMK

Enterpreuner kondang Tantowi Yahya (49) mengatakan prospek lulusan SMK lebih bagus ketimbang lulusan SMA.”Bukan karena saya Ikon SMK saya lalu berbicara seperti ini. Tapi ini masih bisa dibuktikan. Di SMK,selain mendapat pendidikan sama seperti d SMA, siswa SMK juga  mendapat bekal keterampilan untuk siap bekerja. Jadi mereka punya nilai plus,”katanya kepada Warta Kota, Sabtu(23/1).
Bila dulu SMK dipandang sebelah mata, menurut tantowi, kini justru sebaliknya. Saat ini, banyak orang tua tertarik untuk menyekolahkan anak nya ke SMK. Apalagi dewasa ini, lapangan kerja menuntut tenaga-tenaga kerja siap pakai. “Lulusan SMA cenderung meneruskan ke perguruan tinggi. Kuliah juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Setelah lulus kuliah juga belum tentu bisa langsung kerja. Makanya saya bilang prospek SMK lebih bagus karena siswanya di didik menjadi tenaga kerja siap pakai. Istilahnya skill full,”  urai kakak kandung Helmi Yahya. 
Oleh karena itu, menurut Tantowi, SMK harus didukung semua pihak. Anggota Fraksi Partai Golkar(FPG) DPR  ini juga berharap pemerintah, melalui kementrian pendidikan nasional, bisa membina SMK. “Program-program  SMK harus benar-benar bisa link dan match dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, kalau bisa disiapkan untuk mendukung pasar kerja luar negeri yang terampil, bukan hanya sebagai pembantu rumah tangga atau PRT,” Tandas bintang iklan layanan masyarakat SMK bisa ini.
Apa yang dikatakan Tantowi mirip dengan pendapat Direktur Pembinaan SMK Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, kementrian pendidikan nasional (Kemendiknas), Joko Sutrisno. Menurut Joko, SMK bisa menjadi solusi menghadapi ASEAN-Cina Free Trade Agreement (ACFTA) atau perdagangan bebas As-SEAN-Cina yang sudah berlaku per 1 Januari 2010. “Jangan kita lawan produk China masuk, tetapi bagaimna memanfaatkan produk China untuk meningkatkan advantage melalui pengembangan SMK” katanya di sebuah kegiatan di Mataram, NTB, Sabtu (23/1), seperti di kutip  Antara.
Masuknya produk China dinilai mengancam industri dalam negeri karena produk dalam negeri belum sepadan dengan produk dari negeri tirai bamboo tersebut.”Kita memang tidak bisa mengalahkan produk China terutama produk Manufactur. Kita masih perlu berguru ke negeri tersebut”, Ujarnya.

Namun kondisi tersebut juga bisa ditangkap sebagai kesempatan untuk menciptakan SMK sebagai solusi dalam menghadapi persaingan pasar bebas tersebut. Caranya adalah menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar di luar negeri termasuk China. Kerjasama tersebut bisa bentuk perjanjian pembelian suku cadang atau bahan baku untuk kemudian dilakukan produksi barang jadinya di Indonesia dengan melibatkan SMK.
Dengan demikian, SMK bisa mengambil margin keuntungan dari mitra industrinya.”Model seperti ini akan coba kita terapkan sampai pada akhirnya SMK mampu memproduksi suku cadang atau bahan baku yang kita datangkan dari luar negri itu,”.

Sumber : Warta Kota

SECUIL PENGALAMAN STUDI BANDING DI KOREA

Made in Korea
Industri Laptop Korea

Bersama SMK RSBI lain se Indonesia, Umar Bakrie dari nDeso Santing pernah melakukan studi banding ke Korea pada Vocational High School with in Animation Competency dan apa yang ditemukan di sana seperti KBM dilakukan dari mulai jam 07.00 s.d 24.00 malam, saya pikir tidak ada satupun sekolah di Indonesia yang melakukan proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) sampai larut malam, pertanyaan yang mengelayuti saya "kenapa mereka melakukan KBM sampai larut malam dengan waktu belajar yang cukup panjang?"
Tilik punya tilik bagaimana Korea memiliki SDA (Sumber Daya Alam) yang sangat miskin dibanding dengan Negara kita yang sangat kaya raya, hampir sebagian besar Land-nya terdiri dari bebatuan, sehingga tidak ada jalan lain untuk memajukan Negara, melalui penggalian  SDM (Sumber Daya Manusia) yang harus menjadi fokus utama dalam membangun Bangsa dan Negara. Masyarakat disana sangat menyadari sepenuhnya bila seseorang  mau eksis dalam kehidupan, maka ia harus memiliki penguasaan kompetensi tertentu yang dibutuhkan  DU/DI (Dunia Usaha dan Industri), penguasaan kompetensi itu mereka peroleh dari sekolah   yang memiliki fasilitas belajar yang lengkap dengan didukung oleh Guru yang mumpuni (Guru rata-rata diambil dari praktsi Industri yang sudah ahli dibidangnya) sehingga di Korea sistem pendidikan yang diajarkan pada siswanya tepat sasaran/ tepat dalam penguasaan kompetensinya artinya siswa tersebut dapat mengikuti jejak Guru-gurunya menjadi seorang ahli dalam kompetensi tertentu yang sesuai dengan kebutuhan Industri. 

Kita di Indonesia mengenal Korea kebanyakan dari produk-produk yang  mereka hasilkan seperti barang elektronik: LG, Samsung, Daewo, dan bidang otomotif seperti: KIA, HYUNDAI demikian juga dengan  Industri besar lainnya yang disegani. Ada pelajaran  berharga yang dapat kita petik dari mereka, yaitu: "Semangat belajar yang sangat kuat, dan belajar dimaksudkan untuk bekal hidup ia dimasa yang akan datang" kesadaran inilah yang harusnya dimiliki oleh para siswa, karena dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Insya Allah kita akan mampu untuk menyongsong masa depan yang cerah, bukankah Nabi yang Agung Muhammad SAW telah memberikan isyarat untuk itu:  "Carilah Ilmu walaupun jauh sampai negeri China". Semoga tulisan ringan ini dapat menginspirasi siswa-siswa kebangganku SMK Bisa!

KEBENARAN DAN KEADILAN ADALAH GERAK LANGKAHKU

Cipta, Rasa, Karsa atau boleh juga diartikan pikiran, hati dan tindakan harus satu kesatuan harus sejalan pada jalan yang benar tentunya sesuai dengan tuntunan Agama atau Negara. Jangan sampai kau jadikan aku ya Allah, antara hati dan tindakan bersebrangan. Maksud pikiran dan hati baik, namun suatu sistem memaksa untuk tidak sejalan sehingga tindakan yang dilakukan bertentangan dengan akal sehat dan nurani audzubillahhimindalik....... semoga siapa saja yang membaca blog saya ini dapat memahami makna akan kehidupan sehingga apa yang kita peroleh berkah dan di ridho'i Allah SWT. Amien..........

Senin, 26 Maret 2012

Tetap Optimis

Meskipun tantangan memasuki Dunia Usaha dan Industri sungguh sangat ketat dan jumlah mereka yang masih menunggu kesempatan bekerja sangat banyak, bukan berarti siswa SMK menjadi pesimis melihat fenomena realita pencari kerja yang mengalami kesulitan memasuki DU/DI. Semuanya itu harus kita tembus dengan penguasaan kompetensi yang membanggakan yang dibutuhkan industri, maka siswa SMK harus benar-benar memahami kompetensi yang dipelajarinya sehingga mampu bersaing saat kompetisi memasuki DU/DI

Guru Profesional

Definisi Guru profesional adalah cara kerja dari seorang Guru yang difokuskan pada siswa (student center) bukan sebaliknya (teacher center), bila seorang Guru mampu membangkitkan motivasi instrinsik siswa agar mereka dapat menggali ilmu pengetahuan dan teknologi seluas-luasnya bagi kepentingan siswa yang bersangkutan, maka Guru tersebut telah termasuk dalam golongan Guru profesional, tinggal kreativitas Guru tersebut untuk dapat mencari-cari cara dalam memberikan materi pelajaran yang efektif dan efisien dengan tetap mengedepankan pola Joyfull Education.